Tentang Orangutan
STATUS ORANGUTAN
Populasi terkini diperkirakan lebih
kecil dari 30.000 individu yang tersebar di dua daerah sebaran (Sumatera
dan Kalimantan). Menurut perkiraan, jumlah orangutan liar yang terdapat
di hutan Sumatera hanya sekitar 6.500 – 7.500 individu saja. Dan
orangutan liar yang terdapat di Kalimantan sekitar 12.000 – 13.000
individu. Ini merupakan pengurangan dari jumlah yang ada pada 10 tahun
yang lalu (30% – 50% terjadi pengurangan jumlah).
Dalam dekade 20 tahun ini, menurut IUCN
pada tahun 1993 sekitar 80% habitat mereka telah hilang atau musnah. Dan
IUCN memperhitungkan bila keadaan ini dibiarkan, maka dalam 10 – 20
tahun ke depan orangutan akan punah. Sehingga IUCN mengkategorikan
orangutan sebagai critically endangered species atau sebagai satwa yang
terancam punah.
Selain itu ancaman juga datang dari
kegiatan perburuan hewan, baik itu untuk diperdagangkan sebagai binatang
peliharaan atau untuk dimakan dagingnya.
Untuk mendapatkan seekor bayi orangutan,
maka harus membunuh induknya, dan jika bayi tersebut masih selamat
jatuh dari atas pohon, maka bayi tersebut diambil oleh pemburu gelap.
MORFOLOGI ORANGUTAN SUMATERA
Tinggi
Jantan : 120 – 150 cm
Betina : 100 – 120 cm
Jantan : 120 – 150 cm
Betina : 100 – 120 cm
Berat
Jantan : 50 – 90 kg (di alam liar); sedangkan di karantina dapat mencapai 120 kg atau lebih.
Betina : 30 – 60 kg
Jantan : 50 – 90 kg (di alam liar); sedangkan di karantina dapat mencapai 120 kg atau lebih.
Betina : 30 – 60 kg
Panjang Lengan, 60 – 90 cm atau 2/3 (dua per tiga) dari tinggi badan.
Warna Tubuh
Kemerah-merahan hingga coklat kehitam-hitaman, janggut pada Orangutan Sumatera (jantan) berwarna merah hingga jingga.
Kemerah-merahan hingga coklat kehitam-hitaman, janggut pada Orangutan Sumatera (jantan) berwarna merah hingga jingga.
Tampilan Fisik
Tampilan wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil. Memiliki tubuh yang tinggi, bulu/rambut yang kusut, dan lengan yang panjang. Bentuk tangan dan kaki kecil memanjang, sesuai untuk memegang cabang-cabang pohon. Jempol tangan yang pendek sangat mendukung fungsinya yang seperti gancu untuk membuka buah. Daging di sekitar pipi orangutan jantan dewasa (cheek pad) akan berkembang mulai dari umur 8 tahun atau 15 tahun hingga umur 20 tahun.
Tampilan wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil. Memiliki tubuh yang tinggi, bulu/rambut yang kusut, dan lengan yang panjang. Bentuk tangan dan kaki kecil memanjang, sesuai untuk memegang cabang-cabang pohon. Jempol tangan yang pendek sangat mendukung fungsinya yang seperti gancu untuk membuka buah. Daging di sekitar pipi orangutan jantan dewasa (cheek pad) akan berkembang mulai dari umur 8 tahun atau 15 tahun hingga umur 20 tahun.
PAKAN (MAKANAN) ORANGUTAN

Untuk mendapatkan air, mereka melubangi
bagian batang pepohonan yang berguna untuk manampung air hujan dan
meminumnya dengan cara menghirup dari pergelangan tangannya. Orangutan
juga mengambil makanan yang berupa mineral dari dalam tanah, namun dalam
jumlah yang sangat sedikit.
SATWA ARBOREAL

Orangutan dapat membuat 2 (dua) hingga 3
(tiga) sarang setiap harinya. Klasifikasi yang diberikan oleh Van
Schaik dan Idrusman (1996) mengenai posisi sarang adalah :
Posisi I : Posisi sarang terletak di dekat batang utama.
Posisi II : Sarang berada di pertengahan atau di pinggir percabangan tanpa menggunakan pohon atau percabangan pohon lainnya.
Posisi III : Sarang terletak di puncak pohon.
Posisi IV : Sarang terletak di antara dua cabang atau lebih, dari tepi pohon yang berlainan.
PETA SEBARAN ORANGUTAN

Peta Sebaran Orangutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar